Tips Bagaimana Mengelola Dana Beasiswa
tips bagaimana mengelola dana beasiswa bagi penerima beasiswa luar negeri
INDBeasiswa.com – Mendapatkan beasiswa bukanlah akhir dari perjuangan anda, justru hal ini adalah titik awal perjuangan. Setelah berhasil mendapatkan beasiswa, anda akan dituntut untuk melaksanakan komitmen atau perjanjian di awal penerimaan beasiswa, seperti harus bisa mempertahankan nilai IPK supaya tetap di atas 3.00, dan sebagainya. Selain mempertahankan beasiswa yang telah didapatkan, ada satu hal yang harus anda lakukan dengan cermat, yaitu pengelolaan dana beasiswa secara baik. Pemberian dana beasiswa biasanya dilakukan secara periodik, baik setiap semester atau setiap tahun. Jangan sampai dana beasiswa habis di tengah jalan dan malah menghambat studi anda, apalagi jika anda sedang mengambil kuliah di luar negeri. Berikut ini, INDBeasiswa akan membagikan beberapa tips bagaimana cara bijak dalam membuat perencanaan keuangan dana beasiswa.
Tips Bagaimana Mengelola Dana Beasiswa
1. Ketahui jenis beasiswa dan biaya hidup di kota tujuan
Salah seorang teman kita yang juga telah mendapatkan beasiswa penuh dari Pemerintah Perancis untuk studi S2, Dian Kuswandini menceritakan bahwa beasiswa yang didapatnya adalah jenis Full Scholarship atau beasiswa penuh. Oleh karena sifatnya full, Dian pun tidak perlu khawatir mengenai biaya pesawat pulang pergi Perancis-Indonesia. Seperti yang telah dibahas pada artikel sebelumnya, beasiswa penuh telah meliputi biaya kuliah, biaya kebutuhan hidup setiap bulan, uang buku, dan fasilitas tambahan lain seperti laptop atau biaya kesehatan.
Untuk ukuran kota mahal seperti Paris, 767 euro yang Dian terima sebagai biaya kebutuhan hidup ternyata lebih dari cukup. Pasalnya, dengan status penerima beasiswa, Dian masih menerima potongan harga yang cukup besar untuk biaya tempat tinggal dan juga masih menerima subsidi dari pemerintah Paris sejumlah 115 euro per bulan.
Baca Juga:
Bagaimana Cara Mendapatkan Beasiswa Kuliah di Luar Negeri?
Berbeda halnya dengan Luthfi Adam, salah satu peraih beasiswa Arryman Fellows yang saat ini melanjutkan studi di Northwestern University, Amerika Serikat. Dia mendapatkan uang saku sejumlah USD 2.000 setiap bulan dan jatah uang buku sejumlah USD 2.700 setiap tahun. Luthfi mengaku uang saku dengan jumlah tersebut dirasa sangat cukup, bahkan dapat menabung lumayan banyak walaupun dia hidup berdua dengan istri. So, penting sekali bagi anda untuk mengetahui jenis beasiswa yang akan anda dapatkan dan mencari tahu perkiraan jumlah biaya hidup di kota tujuan.
2. Manajemen keuangan yang baik
Setelah mengetahui jenis dana beasiswa yang akan anda terima dan perkiraan biaya hidup di kota tujuan, saatnya membuat perencanaan keuangan. Untuk memudahkan, sebaiknya anda menyiapkan satu buku khusus untuk mencatat perencanaan keuangan, pemasukan, dan pengeluaran setiap bulannya. Kemudian anggarkan pengeluaran tetap bulanan seperti sewa tempat tinggal, biaya makan setiap hari, transportasi, pulsa telepon, internet, dan sebagainya. Tuliskan juga kebutuhan-kebutuhan lain pada kolom di bawahnya, dan gunakan skala prioritas untuk menentukan mana kebutuhan yang lebih urgent dan mana kebutuhan yang dapat ditunda atau kurang mendesak. Jangan lupa catat semua pemasukan dan pengeluaran anda supaya memudahkan dalam membuat perencanaan keuangan di bulan selanjutnya.
Baca Juga:
Syarat Kuliah di Luar Negeri: TOEFL vs IELTS. Mana yang Harus Diambil?
3. Saving money
Kebiasaan berhemat akan sangat berguna bagi mahasiswa rantau baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Anda dapat melakukannya dengan mencari tahu hak-hak sebagai mahasiswa, seperti buku gratis atau fotocopy gratis. Untuk buku teks, apabila tidak terlalu mendesak, anda dapat meminjam di perpustakaan dan memfotocopy seperlunya. Apabila diwajibkan untuk beli, anda bisa mencarinya di toko buku bekas.
Rajin mencatat dan lebih fokus kuliah juga dapat anda lakukan sebagai bentuk trik berhemat. Menurut pengalaman para awardee, biasanya kebanyakan materi ujian berasal dari paparan dosen, bukan dari buku teks. Selain itu, aktiflah juga dalam mencari tahu subsidi apa saja yang bisa anda dapatkan sebagai mahasiswa dari pemerintah setempat. Anda sendirilah yang harus proaktif karena hak tersebut tidak diberikan secara otomatis, tetapi sifatnya harus diminta.
4. Masak sendiri
Sama seperti jika dulu anda sekolah atau kuliah di dalam negeri, maka pengeluaran yang paling banyak pasti untuk biaya makan sehari-hari. Para awardee yang mendapatkan beasiswa luar negeri pun mengaku sering memasak makanan sendiri untuk menghemat pengeluaran. Seperti yang dikatakan Fadhillah, dia mengaku dengan memasak sendiri dapat menekan pengeluaran hingga 70 persen dari biaya yang seharusnya dikeluarkan. Hitung-hitung menambah skill bagi anda supaya pintar memasak sekaligus sebagai salah satu cara untuk refreshing otak.
Dian pun juga membenarkan hal tersebut, karena menurut perhitungannya apabila makan di luar, bisa menghabiskan sekitar 8 sampai 10 euro, namun masak sendiri cukup menghabiskan 2 hingga 3 euro saja. Jadi penting sekali bagi anda yang ingin hidup kenyang tapi murah di negeri orang, sebaiknya belajarlah masak terlebih dahulu sebelum berangkat ke luar negeri.
5. Kerja part-time
Jika anda tipikal orang yang suka travelling, maka akan diperlukan budget yang cukup besar pula untuk membiayai biaya perjalanan anda tersebut. Jangan khawatir, anda dapat bekerja paruh waktu pada beberapa tempat. Sepeti yang dicontohkan oleh Fadhillah, karena dia memiliki keinginan yang kuat untuk berkeliling Eropa, maka ia memutuskan untuk magang di KBRI Paris selama sekitar 10 minggu. Well, uang magang tersebut pun mampu mengantarkan Fadhillah untuk berkeliling tiga perempat wilayah Schengen Eropa selama satu tahun mengenyam studi di Paris. Wow!
Baca Juga:
Kuliah Sambil Travelling! Kenapa Tidak?
6. Menabung
Dengan perhitungan cermat dan memanfaatkan berbagai fasilitas diskon mahasiswa tentunya akan membuat anda mampu menabung lebih banyak per bulannya. Seperti yang diceritakan oleh Dian, dengan uang bulanan sejumlah 767 euro dan tambahan subsidi Pemerintah Paris sejumlah 115 euro, Dian sanggup menabung hampir 280 euro per bulannya. Tabungan ini sangat bermanfaat sekali bagi para penerima beasiswa terutama untuk berjaga-jaga di masa-masa sulit dan tidak terduga. Apalagi jika suatu saat, dana beasiswa terlambat diterima seperti yang dialami oleh Fadhillah. Untungnya karena pada saat itu dia masih memiliki simpanan dari menyisihkan uang beasiswa di bulan sebelumnya, maka hal itu tidak seberapa mempengaruhi kehidupan studinya.
Semoga bermanfaat.



