INDBeasiswa – Beasiswa Monbukagakusho merupakan salah satu beasiswa dari Pemerintah Jepang yang diadakan setiap tahunnya (Baca : Ikuti Sekarang Juga! Beasiswa Monbukagakusho 2016 untuk D2, D3, dan S1). Untuk menembus seleksi beasiswa tersebut tentu bukanlah hal yang mudah. Selain melewati seleksi administrasi atau berkas, para pelamar juga harus menempuh tes tertulis dan wawancara.

penyebab-gagal-seleksi-beasiswa-monbukagakusho

Salah seorang tim seleksi beasiswa Monbukagakusho, yaitu Sekretaris Direktorat Jenderal Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Bapak Heru Subiantoro menyatakan bahwa peminat beasiswa tersebut terus meningkat setiap tahunnya dan seleksi yang dilakukan pun semakin ketat. Karena jumlah pendaftar banyak sekali, maka seleksi yang dimulai dengan seleksi administratif (berkas), dilanjutkan dengan wawancara yang signifikan untuk melihat kemampuan bahasa Inggris dan Jepang serta akademis para kandidat. Dengan melewati proses seleksi tersebut, kemudian terpilih para pelamar yang telah tersaring dan semakin mengerucut jumlahnya.

Lalu, apa sebenarnya penyebab kegagalan para pelamar tersebut ?
Bapak Heru menjelaskan bahwa kebanyakan mereka gagal karena pemilihan bidang studi atau proposal penelitian yang diajukan tidak mencerminkan kebutuhan pembangunan kedua negara. Padahal target dari diadakannya beasiswa ini adalah jalinan kerjasama antara kedua negara yang lebih luas.

Jepang sendiri merupakan pilihan menarik untuk melanjutkan studi. Namun kebanyakan para generasi muda kita membatasi tujuan kuliah, untuk engineering mereka lebih memilih di negara-negara barat. Padahal Indonesia dan Jepang memiliki hubungan sejarah yang erat dimana terdapat ketergantungan ekonomi baik dari gas dan minyak serta hubungan budaya yang erat. Sehingga pilihan belajar engineering maupun biomedis sebenarnya dapat kita lakukan di Jepang melalui beasiswa tersebut.

Baca Juga :

Perlu Tahu! Ini Lho Sistem Pendidikan di Jepang!

Ini Alasan Mengapa Jepang Tepat Sebagai Destinasi Kuliah Luar Negeri!

Bagaimana Cara Mendapatkan Beasiswa Kuliah Di Luar Negeri?