INDBeasiswa.com – Kuliah di luar negeri bukan hanya impian semata, seperti apa yang dituturkan oleh teman kita dari Maluku kali ini. Kak Patrecia Sapulette yang berhasil meraih beasiswa S2 di Belanda, tepatnya di TIAS School for Business and Society. Dengan jiwa pantang menyerah dan berusaha lebih, Kak Patrecia berhasil mewujudkan mimpinya untuk meraih gelar Master of Business Administration (MBA) di Negeri Kincir Angin tersebut. Yuk simak pengalaman beasiswa yang diceritakan oleh Kak Patrecia selengkapnya.

Pengalaman Beasiswa Kuliah di Belanda

Nama saya Patrecia Sapulette, asli Ambon, Maluku. Saya adalah alumni dari Full Time MBA TIAS School for Business and Society Belanda yang lulus Desember 2015 lalu. Saya mengambil program Master of Business Administration selama 1 tahun dan sudah tinggal di Belanda sejak 2014, jadi sudah sekitar 1 tahun setengah berada di Belanda.

Alasan mengapa saya memilih Belanda sebagai destinasi studi karena Belanda adalah salah satu negara di Eropa yang sangat multicultural baik secara profesional maupun kehidupan sosial. Orang Belanda rata rata bisa berbahasa Inggris, jadi proses belajar dan sosialisasi kita menjadi lebih mudah. Karena ekonomi Belanda yang membaik, kesempatan kerja di Belanda untuk talent international terbuka. Di Belanda, kita diperbolehkan 1 tahun untuk mendapatkan ijin tinggal mencari kerja setelah tamat dari institusi Belanda.

Saya memilih MBA di TIAS, karena setelah saya google dan mencari beasiswa S2 Belanda, nama TIAS muncul sebagai sekolah bisnis terbaik di Belanda. TIAS sendiri merupakan sekolah bisnis terbaik di Belanda, top 20 di Eropa, dan ranking 1 secara global dalam hal Sustainability. Selain itu saya juga mendapatkan referensi dari teman yang tinggal di Belanda dan melalui blog dari para siswa TIAS, sehingga saya bisa melihat kehidupan para mahasiswa MBA dan MScBA di TIAS. Kenapa memilih MBA, karena 3 alasan yaitu untuk memperdalam ilmu bisnis, untuk menyetarakan dengan tuntutan karir internasional dan sebagai alat untuk akselerasi karir lebih baik contoh : saya pengin jadi CEO company nantinya. Dan alasan memilih TIAS di Belanda karena network karir dengan company-company international disini. Seperti yang telah saya sebutkan di atas, talent international sangat dibutuhkan kedepannya, kita bisa berkontribusi dengan ilmu yang diperoleh melalui experience dan MBA knowledge yang udah diperoleh. Kita juga bisa belajar banyak dan CV kita semakin baik.

Nah dari hasil saya mencari informasi yang ada di website TIAS, saya tahu bahwa TIAS punya berbagai macam pilihan beasiswa yang disesuaikan dengan aspirasi dari candidatenya, contoh: Academic Excellence, High Achievers in Industry, Women in Business, Sustainability and Responsibility, etc. Dan YES, TIAS juga termasuk dalam skema Orange Tulip Scholarship (OTS), bisa dilihat disini: Neso Indonesia.

Tentu saja untuk memutuskan sekolah dan tinggal di luar negeri bukan hal yang sepele. Kita musti lebih dari mencari informasi dan menjalin komunikasi dengan banyak pihak termasuk para advisor di TIAS. Sehingga setelah mengetahui tentang TIAS School for Business and Society, saya terus mengcontact advisor dari TIAS untuk mendapatkan informasi lebih jelas. Pihak advisor dari TIAS sepengalaman saya sangat akomodatif dan suportif terhadap saya selama lebih dari setahun disini. Nah, kalau teman-teman khawatir tentang kondisi keuangan selama bersekolah di sini, bisa juga mengkomunikasikannya dengan para advisor di TIAS tentang potensi kendala yang akan dihadapi. Sebagai info, untuk kerja part time bisa-bisa saja, tetapi diijinkan hanya sampai max 10 hours per week. Hanya, belajar di MBA TIAS itu sangat intensif schedulenya, jadi agak repot ya mungkin untuk part time selama block MBA berlangsung.

Baca Juga:

Kuliah di TIAS memang sangat intensif, ngga main-main, sangat profesional, dan juga kompetitif. Di kelas kami ada 40 orang yang berasal dari 19 negara yang berbeda bahkan lebih. Kebayang kan bertemu satu sama lain dengan budaya dan latar belakang ilmu yang berbeda. Pengalaman saya berkuliah disini sangat jauh beda dengan kuliah saya dulu di Indonesia, terutama di TIAS yang saya bagi dalam beberapa point berikut:

Soal fasilitas:    
Small class room (per kelas cuman 40an candidates) bukan berarti ruangan kecil mampet loh ya, tapi nyaman dan tidak sampai ratusan orang per kelas. Ini untuk mendukung suasana belajar dan interaksi dengan para pengajar lebih efektif. Juga class room dilengkapi dengan audio-video facility yang lengkap, etc.
Fasilitas library yang bisa diakses secara online dari luar library atau offline, dimana library buka setiap hari sampai jam 12 malam, kecuali Natal dan Tahun baru (2 hari off). Peminjaman buku, akses e-journal, dan e-book yang tertata secara online dan efficient.
Ruangan belajar yang nyaman dengan akses internet tersedia baik di library maupun di break out room TIAS untuk individu ataupun group work. Ini ada picture saat kita ngerjain group case assignment di break out room TIAS :).

Sumber: Foto Pribadi

Proses belajar:
Akses: Di TIAS setiap student punya account online untuk mengakses jadwal kuliah, persiapan materi sebelum kuliah, tugas, contact dari para dosen, atau hal umum seperti regulasi penilaian, dll.
Staf pengajar: TIAS memiliki staf pengajar internasional dari sekolah bisnis terkemuka lainnya di Eropa dan global. Kelas disajikan dengan bahasa Inggris, student sudah diberikan materi atau cases untuk dipelajari. Komunikasi dengan staf pengajar atau staf TIAS open, informal tapi full of respect , professional dan supportive. Pengajar sangat menghargai dan mensupport student yang punya inisiatif dan interest untuk belajar bahkan bisa sangat membantu jika student punya kekurangan dalam subject tersebut.
Class interaction: TIAS sangat menekankan teamwork dan personal development. Jadi student yang datang dari berbagai background dan culture akan bekerja sama untuk menyelesaikan group case sehingga mereka tidak hanya pandai secara individual.

Ah yah.. satu yang beda disini para staf pengajar bisa dipanggil dengan nama depannya tanpa title Sir atau Mr. Tapi saya tetap saja memanggil mereka dengan title professor atau nama belakang untuk show respect aja.. yah sort of Asian thing kayanya :D.

Setelah break out pun, di luar kelas kami bisa berdiskusi dengan para dosen tentang hal-hal yang menarik yang terjadi di luar sana, seperti hoby masing-masing, etc. Ini salah satu contohnya, kami pada saat break out class, mengobrol dengan dosen matematika kami yang hoby bersepeda :).

Berdiskusi dengan Dosen saat Break Out Class (Sumber: Foto Pribadi)

Mungkin teman-teman tahu, subject Matematika itu seperti apa.. tapi Matematika jadi menarik karena pengajar yang supportive, dan bisa mengakomodasi setiap candidate. Dan banyak lagi pengajar lainnya dengan method belajar yang berbeda. Yang pasti banyak cases (studi kasus) yang menuntut kita sebagai kandidat MBA untuk mengerti dan menyelesaikannya yang tentunya akan berguna untuk karir nantinya.

Secara pribadi, tinggal di Belanda adalah opportunity dan sekaligus challenge bagi saya. Kemandirian adalah hal yang penting untuk tinggal di sini, karena semua orang sibuk dengan urusan masing-masing. Orang Belanda sangat suportif kalau kamu butuh bantuan, tapi usahakan dulu sendiri. Cuaca adalah adaptasi saya terbesar, karena dingin, hidung meler atau mampet, baju berlapis-lapis, tapi fun dan terbiasa setelah setahun. Bahasa Belanda itu menarik untuk dipelajari, TIAS bekerjasama dengan pusat bahasa memberikan kursus A1 Belanda, yang bisa membantu dalam kegiatan simple sehari-hari. Tapi jangan khawatir karena mostly orang Belanda bisa bahasa Inggris. Makanan bukanlah hal yang asing, karena banyak toko disini yang menjual beras, kangkung, tempe, tahu, dll atau masakan padang semisal.

Salah Satu Menu Makanan  Indonesia yang Dijual di Supermarket Belanda (Sumber: Foto Pribadi)

Banyak hal yang akan membuat saya rindu dengan Negeri Kincir Angin ini, cuaca dingin, lingkungan yang asri, danau, orang-orangnya yang ramah, kincir angin dan kota-kotanya yang cantik… Carnival… Sinterklas.. Ah btw kemarin sampai besok ada Carnival di Belanda. Setiap tahun saya hadirin, tapi nggak punya picture yang representative jadi saya ambil yang bagus dari website “How to Dutch”.

Celebrate Carnival in Holland (Sumber: https://www.facebook.com/HowToDutch/)

Festival ini berupa parade yang terdiri dari banyak orang dengan berbagai kostum di jalan atau di cafe untuk merayakan bersama. Hanya di provinsi-provinsi selatan Belanda seperti North Brabant (termasuk Tilburg), Maastricht, dan Limburg, dengan kota-kotanya yang mengadakan Carnival di awal Spring (musim semi). Selama carnival ini (tanggal 7 s/d 9 Februari) semua kota-kota ini akan berganti nama. Contohnya: Tilburg menjadi Kruikenstad.

Kembali lagi soal beasiswa di TIAS. Untuk meraih beasiswa di TIAS bukanlah hal yang mudah tetapi tidak mustahil, dulu saya berusaha untuk memenuhi syarat-syaratnya berupa mengisi application TIAS secara online di http://www.tias.edu/FTMBA, membuat CV yang meyakinkan TIAS untuk menerima saya, membuat essai, mengikuti test GMAT/ In house test TIAS, TOEFL/IELTS, menjalin komunikasi dengan advisor di TIAS, serta berdoa yang banyak. Setelah membuat CV dan essai yang berisi mengapa saya harus diterima, saya ikut test GMAT sempet dua kali gagal. Sempat hampir nyerah. Namun ternyata dengan kesabaran dan support yang luar biasa dari advisor-advisor di TIAS dan tim penerimaan TIAS, saya bisa mendapatkan beasiswa MBA TIAS. Jadi tips saya jangan menyerah, kalau ada peluang baik di depan mata dicoba dulu. Tidak ada ruginya untuk menghubungi advisor dari TIAS serta membuat CV anda dalam bahasa Inggris mulai sekarang mumpung ada waktu. Anda tidak tahu kejutan yang menanti anda kalau tidak mencoba.

Untuk menghubungi advisors TIAS bisa dengan menyertakan CV dalam Bahasa Inggris ke: Mr. Kim Chang (K.Chang@tias.edu) dan Carrie Tseng (c.tseng@tias.edu).

Terakhir, pesan dari saya untuk para pejuang beasiswa di Indonesia:
Milikilah kemandirian dan jiwa pantang menyerah. Luar negeri adalah tempat untuk orang-orang yang ingin berkarir secara internasional dan mendapatkan reward. Reward tersebut dibarengi dengan mental berbuat lebih, bukan mental biasa-biasa saja, atau rendah diri atau pasrah.. Tapi berinisiatif, attitude yang baik, dan pantang menyerah akan membuat seseorang menjadi SUKSES!

Okeh, last point..Kalau teman-teman ada yang pengin tahu seperti apa sih MBA TIAS, bisa like Facebook page nya TIAS dalam bahasa Indonesia atau check ke website TIAS.

Oke, semoga bermanfaat untuk temen-temen yang sedang mencari sekolah dan beasiswanya. Semoga INDBeasiswa bisa menjadi sarana untuk membantu teman-teman kita di Indonesia, sebagai agent of change :).

Sekian cerita inspirasi kali ini, seperti yang telah dipesankan oleh Kak Patrecia, milikilah kemandirian dan jiwa pantang menyerah. Karena beasiswa ditujukan bagi mereka yang mau berjuang lebih!

Semoga bermanfaat.